PERBEDAAN
FILSAFAT BARAT DAN TIMUR
Saya
menulis perbedaan filsafat barat dan filsafat timur yang sebelumnya telah saya rangkum dari
beberapa referensi dan saya simpulkan, mohon untuk mencantumkan link blog saya
pada akhir tugas teman-teman yah. Terima kasih
Filsafat barat dan timur keduanya memiliki pengaruh dan saya katakan
pribadi keduanya mempengaruhi dan sangat imbang di kehidupan kita saat ini.
Filsafat Barat memberikan ilmu yang dapat kita aplikasikan dan kita gunakan
dalam kehidupan sehari-hari, sedangkan filsafat Timur memberikan pandangan
hidup untuk kita sehingga kita dapat merasakan kedamaian keteraturan hidup
dengan pedoman yang kita milliki. Berikut terangkum perbedaan kedua filsafat
ini menurut saya pribadi.
I.
FILSAFAT BARAT
a)
Zaman Kuno (600 SM – 400 M)
Para Filsuf Alam (Pra Socrates)
Ciri khas yang menanyakan tentang asal mula alam
(arche) tentang alam lebih condong pada perubahan mitologis seperti dongeng
suci tentang dewa-dewa kemudian kosmologis seperti asal usul serta struktur
hubungan ruang dan waktu alam semesta.
b)
Zaman Keemasan Yunani
1.
Socrates
Socrates percaya akan adanya wujud Tuhan, awalnya
filsafat dari langit ke bumi namun saat ini objeknya adalah manusia.
2.
Plato
Konsep-konsep yang dikemukakan Socrates diperdalam oleh
Plato menjadi ‘idea’. Sebuah pengertian yang dicari dengan pikiran.
3.
Aristoteles
Aristoteles terkenal sebagai “bapak logika”. Intisari filsafatnya
menarik kesimpulan dari sebuah pernyataan mencapai sebuaj keterangan yang tidak
dapat disangkal kebenarannya.
c)
Zaman Hellenisme
Kegiatan intelektualitas berada dipusat Yunani
d)
Zaman Paristik dan Skolastik (400-1500M)
Terjnadi dominasi gereja dan imam kristus. Sekolah didirikan
gereja sebagai tempat belajar dan beljar itu sendiri dinamakan zaman skolastik.
e)
Zaman Modern (1500-1800 M)
1.
Renaissance
Muncul bidang ilmu seni yang telah lama ditinggaln dan
terinspirasi dari Yunani-Romawi
2.
Zaman Barok
Pada zaman ini menjadi pusat pemahaman Matematika
3.
Zaman Pencerahan
Menekankan aspek rasio dan mengindahkan aspek
mitologis
4.
Zaman Romantik
Pada zaman ini para filsuf berpendapat ide merupakan
bagian terpenting dari segalanya.
f)
Zaman Sekarang
1.
Positivisme (Isidore Auguste Marie Fancois
Xavier Comte)
Aliran yang mengembangkan bagaimana suatu kebenaran
didapat dengan empirisme dengan bukti nyata. Sehingga dengan kebenaran panca
indera dan manusialah suatu kebenaran dapat dipercaya.
2.
Marxisme (Karl Mark)
Perkembangan dari sosial-politik dibentuk dan
ditentukan oleh ekonomi. Pertentangan atau konflik antar kelompok ekonomi.
3.
Eksitensialisme (Freidrich Nietzche dan Soren
Aabye K, K.Jeespers)
Pengembangan diri manusia semaksimal mungkin dengan
analisis kebudayaannya dengan kreativitas dan kekuasaan.
4.
Fenomenolog (Edmund Gustav Alberecht H. dan
Max Scheler)
Pandangan yang lebih mengutamakan sebuah nilai. Nilai yang
dimaksud adalah kualitas yang membuat suatu hal menjadi bernilai.
5.
Pragmatisme (William James dan John Dewey)
Menekankan pada penyelidikan eksperimental yang
digunakan dalam segala bidang pengalaman manusia.
6.
Neo-Kantianisme dan Non-Thomisme (Joseph
Marechal & A. Sertilliangers)
Konfrontasi thomisme dan filsafat Kant. Pegetahuan objektif
didasari pada suatu analisis dari akhir rasio
7.
Filsafat Analitis (Gilbert Ryle)
Pendekatan terhadap persoalan bahasa yang digunakan.
8.
Struktularisme (Claude Levi-Strauss)
Pencarian pola-pola pikiran tersembunyi didalam segala
bentuk kegiatan manusia.
II.
FILSAFAT TIMUR
a)
Filsafat Persia dan Timur Tengah
Filsafat ini adalah filsafat tertua di negara India,
dengan pemahaman “philosophia” tentang cara-cara yang ditempuh manusia mencapai
kebahagiaan yang kekal. Filsafat india bercorak religius dan etis, yaitu:
1.
Periode Wesa-Samhita
Pengumpulan mantra-mantra yang berbentuk syair untuk
mengundang Dewa
2.
Periode Wiracarita
Sistem-sistem dari Budhisme, Jainisme, Syiwaisme dan
Wishnuisme
3.
Periode Suta Sutraskema
Kefilsafatan yang pendek dan ringkas. Ikhtisar dibyat
dalam bentuk sutra-sutra
4.
Periode Skolastik
Tetap ada unsur sutra-sutra namun muncul tokoh besar
seperti kumarila, Syridhara, Ramanuja, Madhwa, Wacapati, Udayana, Bhaskara dan
Jayanta C.
b)
Filsafat Cina
Muncul beberapa filsafat dari Cina yang mampu melupakna
filsafat Yunani dan Romawi sebagai berikut :
1.
Konfusianisme (Lao Tzu dan Chjuang Tzu)
Aliran terdiri atas orang-orang terpelajar dibidang
kitab-kitab klasik menitikberatkan tentang etika
2.
Dialektisisme (Han Fei Tzu dan Li Sse)
Aliran dipelopori orang-orang debat legalisme. Fa
Chiaaliran didalam bidang Pemerintahan
3.
Zaman Pembaharuan (Tung Chung Shu)
Masuknya Budhisme dan India, puncak zaman ini terjadi
pada Pemerintahan Dinasti Han
4.
Zaman Neo-Konfusianisme (Kong Hu Cu)
Zaman adanya gerakan untuk kembali kepada ajaran
konfusius asli
5.
Zaman Modern
Aliran pada zaman ini paling berpengaruh adalah
pragmatisme dari Amerika Serikat dikuasai oleh pemikiran Marx Lenin dan Mao Ze
Dong
c)
Filsafat Islam
Kebudayaan Yunani masuk di daerah-daerah Islam,
sehingga Alexander Agung menyatukan kebudayaan Yunani dan Persia.
1.
Al – Kindi
Menganut aliran Mu’tazilah dan kemudian berfilsafat. Sehingga
menurut Al-Kindi filsafat paling tinggi adalah filsafat tentang Tuhan. Pandangan
bahwa filsafat ynag termulia dan tertinggi adalah ilmu yang benar pertama yang
menjadi sebab dari segala yang benar. Adanya kekuasaan apa yang ada didalam
akal dan diluar akal.
2.
Al – Farabi
Teori emanasi (pancaran), Tuhan bersifat maha satu tidak
berubah jauh dari materi, jauh dari arti banyak, maha sempurna, dan tidak berhajat
apapun.
3.
Ibnu Sina
Pemikiran tentang ‘jiwa’. Jiwa manusia memancar dari
akal kesepuluh. Ibnu sina membagi jiwa dalam tiga bagian yaitu :
·
Al Nafs Nabatiyyah (tumbuh-tumbuhan)
·
Al Nafs Hayawaniyyah (Nafsu Kehewanan)
·
Al Nafs Mutmainah (Jiwa ke Tuhan)
III. PERBEDAAN FILSAFAT BARAT DAN TIMUR
No. |
Filsafat Barat |
Filsafat Timur |
1. |
Penalaran murni untuk mencapai kenyataan,
kebenaran, menelaah, menliti, memikirkan untuk memahami sebab-akibat hingga
menemukan kenyataan kebenaran |
Dalam mencari dan menemukan kebenaran terdapat
perasan yang diwujudkan didunia ini disebabkan yang tidak ada atau tidak
terlihat |
2. |
Dapat dicerna oleh panca indera. Memahami rahasia
dunia alam semesta menemukan inovasi dan pengetahuan baru |
Adanya tidak dapat dicerna oleh panca indera.
Sehingga adanya religius, mistis dan magis |
3. |
Manusia dapat dan harus mampu menguasai alam |
Manusia menyati dengan alam |
4. |
Manifestasinya ilmu dan teknologi untuk kemajuan
dunia |
Manifestasinya kedamaian, kebajikan, untuk kebaikan
hidup manusia |
5. |
Cita-cita hidup dengan bekerja dan bersifat aktif
sebagai kebaikan tertinggi |
Cita-cita hidup dengan penuh harmoni, ketenangan,
kedamaian hati, menyelaraskan diri dengan lingkungan sebagai kebaikan
tertinggi |
6. |
Menekankan status manusia sebagai individi dnegan
segala kebebasan yang ia miliki dan masyarakat tidak bisa menghilangkan
status seseorang dengan kebebasannya |
Menekannkan martabat manusia tetapi dengan
penekananan yang berbeda. Sehingga manusia ada bukan untuk dirinya melainkan
ada didalam solidaritas dan kehidupan sesamanya |
7. |
Mengurus secara individualisme, memecah filsafat
keseluruhan menjadi beberapa bagian |
Mengurus secara universal dan kolektif |
IV.
KESIMPULAN
Lahirnya filsafat
karena rasa keingintahuan manusia terhadap sesuatu sehingga lahirlah para filsuf
dari beberapa penjuru dunia baik di barat maupun di timur. Dengan adanya filsafat
ini manusia dapat berpikir dari alur berpikir rasional dan meninggalkan alur
pikir yang selalu mengaitkan sesuatu dengan mitos yan bisa saja terjadi secara
kebetulan.
Sehingga dapat mematahkan
teori-teori lain dengan adanya pembuktian bahwa teori itu dapat diterima dengan
akal pikiran dan terbukti kebenarannya.
Saya pribadi
menyimpulkan filsafat adalah dasar dari segala hal. Kembali kita mengingat
saat kita sekolah dasar hingga sekolah menengah kita tidak asing dengan nama-nama
seperti Socrates, Plato, Aristoteles, dl. Nama-nama tersebut selalu muncul
dalam buku sekolah kita dan ini terlihat filsafat barat bersifat lebih
sistematis, kritis, adanya penemuan dan eksperimen baru sehingga tidak jarang
juga menimbulkan konflik. Sedangkan filsafat timur bersifat pasif (karena lebih
mengutamakan ‘iman’ dan ketenangan)
Filsafat barat melahirkan perkembangan
ilmu pengetahuan yang mengikuti zamannya (lingkungannya) dan filsafat timur
yang melahirkan agama dan kehidupan bersosial.
REFERENSI
Arif, oesman. Dasar-dasar Ilmu Filsafat Timur dan Barat Edisi Kedua. genta Nusantara
Jurnal. Gustiawan Raimanu. Pascasarjana Universitas Tadulako
Jurnal. Lasiyo. Staf pengajar Fakultas Filsafat UGM : Pemikiran Filsafat Timur dan Barat
Jurnal. Damopoli, Mujahid. Manajemen Pendidikan. Tradisi Pemikiran Ilmiah Renaissance Autklarung. Serta Zaman Modern
No comments:
Post a Comment